Rabu, 28 Oktober 2009

Dua dari Lima Orang Indonesia Berisiko Osteoporosis


Hasil analisis data risiko Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Departemen Kesehatan menunjukkan, dua dari lima orang Indonesia berisiko mengalami osteoporosis, kelainan yang ditandai berkurangnya massa tulang secara cepat yang membuat tulang keropos dan rapuh.

Pada acara puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (25/10) pagi, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama menambahkan saat ini 41,8% laki-laki dan 90% perempuan Indonesia memiliki gejala osteoporosis. "Sedangkan 28,8% laki-laki dan 32,3% perempuan sudah osteoporosis," kata Tjandra di hadapan ribuan orang peserta senam dan jalan sehat massal untuk mencegah osteoporosis.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang juga hadir pada kesempatan itu mengatakan, osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang belakangan menjadi masalah kesehatan di Indonesia sebagai efek dari peningkatan usia harapan hidup dan perubahan gaya hidup.

Menkes Endang Rahayu mengatakan, proses degeneratif yang berlangsung seiring bertambahnya usia tidak bisa dihindari namun harus dijaga agar tidak menimbulkan ganguan fungsi tubuh. "Yaitu dengan mendeteksi faktor risiko untuk mencegah munculnya gangguan," katanya.

Menurut dia, pencegahan osteoporosis dan penyakit degeneratif yang lain dapat dilakukan dengan memperhatikan kecukupan gizi dan melakukan aktifitas fisik dengan berolah raga secara baik dan teratur paling tidak 30 menit tiga kali seminggu. Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olah raga yang mudah, murah dan risikonya rendah.

"Dan yang tak kalah penting, hindari rokok, alkohol dan narkoba," katanya pada acara yang juga diikuti jajaran pejabat Departemen Kesehatan dan beberapa artis ibu kota seperti Ida Kusuma, Widi AB Three, Dewi Rezer dan Marcellino Lefrandt itu.

Lebih lanjut Tjandra menjelaskan, pemerintah berupaya mengatasi masalah osteoporosis dengan membuat panduan pencegahan dan penanganan osteoporosis.

Pemerintah bekerja sama dengan organisasi masyarakat, organisasi profesi dan sektor swasta, kata dia, juga mengampanyekan pencegahan osteoporosis dan meningkatkan intensitas kampanye pada Hari Osteoporosis Nasional yang diperingati setiap tahun sejak tahun 2002.

Tahun ini, kampanye puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional dilakukan melalui kegiatan senam dan jalan sehat massal di 24 kota termasuk Jakarta, Padang, Pekanbaru, Batam, Lampung, Denpasar, Lombok, Surabaya, Maado dan Makassar
(disadur dari : www.mediaindonesia.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon agar menulis komentar, untuk perbaikan dimasa datang, terima kasih. Salam dari kami di Bumi Parahyangan.