Kamis, 11 Februari 2010

Kenali Gangguan Kesehatan dari Rambut

RAMBUT tidak sekadar untuk penampilan semata, tetapi juga bisa menjadi cermin kesehatan Anda. Beberapa gangguan kesehatan dan obat-obatan dapat memengaruhi tubuh serta rambut Anda. Tapi, tidak semuanya masalah rambut berkaitan dengan gangguan kesehatan tubuh. Berikut beberapa fakta dan mitos mengenai kesehatan tubuh dan rambut Anda.

Ketombe putih  tidak berisiko

Ketombe tidak menular. Dari mana datangnya? Dokter juga belum menemukan jawaban pastinya, tapi diduga akibat pertumbuhan jamur yang berlebih. Kemungkinan lain, ketombe dipicu oleh kulit yang terlalu kering atau terlalu berminyak, terlalu sering atau  terlalu jarang keramas, atau karena gangguan kulit seperti eksem dan psoriasis. Meskipun menimbulkan gatal dan mengganggu penampilan, ketombe tidak membahayakan kesehatan.

Atasi ketombe

Untuk mengurangi penumpukan sel kulit mati, cobalah menggunakan sampo antiketombe setiap hari. Biarkan selama lima menit, kemudian bilas hingga bersih. Anda perlu mencoba beberapa jenis sampo antiketombe untuk menemukan jenis yang paling cocok  dengan Anda. Jika satu tidak cocok, cobalah antiketombe yang lain.

Ketombe kuning

Jika butiran ketombe berlemak dan berwarna kekuningan, kemungkinan Anda menderita seborrheic dermatitis. Seborrheic dermatitis merupakan peradangan kulit yang umum terjadi di area yang mengandung banyak kelenjar minyak, seperti kulit kepala  dan muka. Meskipun gangguan ini berkaitan dengan hormon, jamur atau gangguan neurologis, penanganannya sama dengan ketombe. Cobalah menggunakan sampo antiketombe. Jika tidak sembuh juga, berkonsultasilah dokter untuk mendapatkan resep obat steroid atau antijamur.

Rambut rontok

Tidak ada ukuran pasti mengenai jumlah rambut rontok dalam ketogeri normal. Namun, banyak pakar yang memperkirakan bahwa rambut bisa rontok hingga 100 helai atau lebih sehari. Ini bukan tanda peringatan bahwa Anda akan mengalami kebotakan. Sekitar 90 persen dari 100.000 folikel rambut akan tetap tumbuh. Sedang sisa 10 persennya beristirahat (telogen). Dalam waktu sekitar dua hingga tiga bulan, rambut akan rontok dan digantikan oleh rambut baru. Siklus ini akan terus berlanjut.

Rambut rontok dalam jumlah besar

Kejutan terhadap sistem Anda, misalnya akibat operasi, melahirkan, penggunaan beberapa jenis obat, diet ketat, stres kronis dan gangguan tiroid, bisa mendorong rambut memasuki fase istirahat (telogen). Sekitar dua bulan kemudian, sejumlah rambut  akan rontok (bisa mencapai segenggam penuh). Kondisi ini dikenal dengan telogen effluvium. Pada sebagian besar kasus, rambut baru akan segera tumbuh kembali. Jika tidak, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengatasi masalah telogen effluvium Anda.

Uban prematur akibat faktor genetik

Rambut beruban tidak selalu berkaitan dengan penuaan. Jika rambut Anda sudah mulai memutih di bawah usia 40, kemungkinan besar diturunkan dari keluarga. Uban biasanya bukan pertanda gangguan kesehatan. Akan tetapi, anemia, gangguan tiroid, kekurangan vitamin B12, dan vitiligo bisa menyebabkan pemutihan rambut dini.

Gen picu 90 persen kerontokan rambut laki-laki

Kerontokan rambut yang dialami laki-laki kemungkinan besar disebabkan oleh faktor keturunan, khususnya dari keluarga ibu. Jadi, pola rambut kakek Anda dari ibu bisa menjelaskan kondisi rambut Anda sekarang. Pola kebotakan rambut pada laki-laki  seringkali dimulai di bagian pelipis, kemudian mundur ke arah mahkota kepala. Anda bisa memperlambat kerontokan rambut dengan menggunakan beberapa jenis obat, termasuk Rogaine (minoxidil) dan Propecia (finasteride).

Hindari kerusakan rambut akibat sinar matahari

Terlalu banyak paparan matahari bisa membuat rambut rapuh dan kering sehingga mudah patah dan bercabang. Selain itu, sinar matahari bisa menembus rambut yang tipis dan membakar kulit kepala. Karena itu, pastikan mengenakan topi atau tutup kepala  saat terpapar sinar matahari langsung.
(disadur dari : mediaindonesia.com)